Wednesday, September 17, 2014

Tips Pintar Memilih Asuransi



1. Punya tujuan awal

Orang ngambil asuransi karena dua kemungkinan. Satu, belum punya asuransi sama sekali. Kalau kamu tipe yang ini, pastikan asuransi kamu memberi benefit sebesar-besarnya. Nutup semua-muanya. Karena ini akan jadi asuransi utama kamu. Dua, udah punya asuransi, tapi masih kurang cukup. Kalo kamu tipe nomor dua, pastikan asuransi kamu bisa double claim atau koordinasi manfaat (nutupin selisih dari asuransi pertama).

2. Produk

Cari yang memberi manfaat (benefit) sebesar-besarnya. Manfaat adalah jumlah uang yang akan diberikan jika terjadi apa-apa dengan kamu. Jadi, jangan malas membandingkan benefit tiap asuransi yang kamu survey. Liat contohnya di postingan ini. Pake tabelnya untuk bantu kamu. Prinsipnya, kamu harus bisa dapet manfaat sebesar-besarnya dari setiap rupiah yang kamu bayar.

Pakai asuransi tradisional. Yang gak ada unsur nabung/investasi-nya. Hindari unit link. Preminya muahaal! Dengan jumlah uang yang sama, kamu bisa dapet asuransi untuk sekeluarga (3 orang) baik jiwa maupun kesehatan. Masih sendiri? Ya buat liburan aja :)

Untuk asuransi jiwa, pilih yang berjangka waktu 5, 10, atau 15 tahun. Itu jaaauh lebih terjangkau daripada asuransi whole-life yang seumur hidup (sampe usia 99 tahun).

Waspada iming-iming bonus. Diskon premi, atau bahkan premi kembali. Biasanya yang model-model gini preminya justru mahal dan benefitnya kecil. Baca postingan ini deh untuk tau hal-hal kayak gitu.

Cari harga yang pas di kantong. Kalo asuransi inceran kamu gak masuk budget, cari alternatif lain. Pasti ada, kok. Inget: jangan pernah paksakan kemampuan kamu.

3. Service

Agen asuransi adalah orang pertama yang bisa kamu pegang kalau terjadi apa-apa. Orang ini yang nanganin kamu dari awal, mulai dari memberi ilustrasi sampai nge-handle klaim kamu. Informatif. Knowledgable terhadap produknya, perusahaannya, dan asuransi pada umumnya. Tanya sebanyak-banyaknya. Tanya setiap item manfaat yang ada. Tanya prosedurnya. Tanya syarat-syarat dan pengecualiannya. Harus bawel! Jangan gak enakan! Inget: kamu mau ngeluarin duit jutaan! Sukur-sukur kamu nemu yang financial planner certificate dan tulus membantu kamu meraih manfaat sebesar-besarnya dengan biaya sekecil-kecilnya (believe me, mereka ada!) Dan pastikan orangnya bisa dipercaya. Kamu juga harus ketemu langsung ya sama orangnya. Soalnya, ada lho agen yang pinter banget jelasinnya kalau di email/bbm/whatsapp, tapi pas ketemu ternyata mereka blank abis. Gimana mau nanganin klaim kamu ntar, hehe.

Coba tes customer service-nya via telfon. Bikin skenario seolah-olah kamu sakit. Be a good actor. Be a good director. And be a good script writer, too. Siapin semua situasinya se-real mungkin. Dari situ, kamu bisa liat gimana mereka nge-handle klaim. Kooperatif? Mau membantu? Knowledgable? Memberi solusi? Cepet? Lelet? Nyusahin? Semua bisa diketahui cuma dengan modal telfon dan akting yang sudah disiapkan skenarionya :)

4. Perusahaan

Cek reputasi perusahaan asuransi kamu dari berita-berita. Ini penting. Biasanya perusahaan-perusahaan yang oke maupun udah mau kolaps akan masuk liputan ekonomi atau bisnis. Bisa juga kamu liat dari daftar awards (meski bukan jaminan kualitas pelayanannya juga sih. Kebanyakan malah cuma diliat dari nilai aset dan performa keuangan perusahaan aja (yakni berapa banyak uang yang berhasil mereka kumpulin.) Jadi, gak usah terlalu berpatokan sama ini sih. Yaaa sekedar tau info-info aja.

Selain itu, coba cek angka RBC (risk-based capital) perusahaan. Ini adalah salah satu indikator kesehatan keuangannya. Angka ini menandakan kemampuan perusahaan asuransi membayar jika terjadi klaim atas semua nasabahnya. Minimum 120%. Semakin besar RBC, semakin baik. Coba cek di sini untuk info singkat dan padat tentang RBC. (Baca sampe poin-poin atas ajah abis itu udah hahaha!)

4. Rumah sakit tujuan

Terutama untuk yang ambil asuransi kesehatan sistem kartu. Cek rumah sakit sasaran kamu (yang kemungkinan besar kamu akan dirawat di situ) apakah mereka terima kartu asuransi kamu. Cek juga beberapa rumah sakit alternatifnya. Lakukan pengecekan sebelum kamu ambil asuransinya ya. Kalo RSnya gak terima, agak PR sih. Nanti kamu akan disuruh bayar normal dulu, baru reimburse.

6. Sabar

Memilih asuransi harus cermat. Gak usah buru-buru. Allow yourself to consider, compare, re-consider and re-compare before finally making a decision. (Inget. You're going to pay millions!) Gak usah takut juga kalo bulan depan kenapa-kenapa. Mudah-mudahan sih sehat terus, kok :)


Masih banyak tips-tips lain di postingan sebelumnya. Selamat memilih ya! :D

Thursday, September 11, 2014

5 Hal yang Perlu Diwaspadai Saat Memilih Asuransi

1. Sekalian nabung
Ini biasanya di asuransi unit link, di mana premi kamu akan
diinvestasikan oleh pihak asuransi. Selengkapnya kenapa saya gak rekomen unit link silakan baca di sini ya.

2. Premi balik
Produk yang punya fitur ini karakternya mirip kayak UL. Preminya muahal dan benefitnya cuma sepersekian. Sayang uang kamu. Mending pake yang biasa aja. Lagian kalaupun premi kamu balik, kemungkinan juga dipotong biaya.

3. Agen yang manis
Pernah ada agen yang ramah dan sabaaar banget orangnya. Kalo ngobrol enak. Berasa kayak temen lama. Komunikasi di email pasti langsung dibales. Saya minta banyak dan selalu diturutin, instantly!

Kebetulan dia jual asuransi jiwa dan kesehatan gabungan yang UL. Preminya mahal banget 12 juta/tahun. Tadinya saya pingin ambil. Soalnya nih agen bisa diandalkan banget. Saya belom pernah nemu agen sebaik dia. Dan agak sayang ngelepas agen kayak gini.

Tapi, setelah saya pertimbangkan ulang cost and benefitnya, (saya bisa dapet asuransi lain yang benefitnya jaaauh lebih tinggi dengan harga jauh lebih murah. Lagipula, ntar gimana kalo dia yang mati duluan? Sama aja ntar ngurus klaimnya sama orang asing.) akhirnya saya putuskan gak jadi ambil.

4. Agen yang maksa
Kata-kata yang paling sering keluar dari agen model gini ialah, "Ayo lah Pak/Bu, buat bantuin saya." Ini mau jual asuransi apa jual rasa kasihan sik. Hadeeeh. Thanks, but no thanks.

5. Telemarketing
Jangan menyetujui asuransi yang kamu gak bisa liat benefit-benefitnya secara tertulis. Itu penting. Benefitnya aja gak bisa kamu liat. Apalagi isi polisnya. Gimana kamu mau klaim?

6. Everybody's doing it
"Ibu itu ngambil. Mbak itu dan Bapak itu juga lho. Udah banyak yang pada ngambil!"
Ini adalah trik marketing yang namanya "the bandwagon effect". Intinya semacam social influence gitu lah. Biar produknya keliatan kredibel di mata kamu karena udah banyak banget yang nge-like (ngambil). Trik ini memanfaatkan crowd appeal untuk mempengaruhi keputusan kamu supaya membeli produk yang ditawarin. Well, before you decide to jump in, always remember to carefully weigh the cost and benefits, and be a better judge for your own self :)

Kalimat tadi sekaligus jadi kesimpulan postingan kali ini, ya. :)

Ingat, jangan mudah termakan rayuan :)

Always remember to carefully weigh the cost and benefit, and be a better judge for your own self :)


Image http://aws-dist.brta.in/2014-04/12ae859de357a30309049ecf8151b082.jpg

6 Alasan Saya Tidak Ambil Asuransi Unit Link



Asuransi unit link udah sering banget dibahas di banyak tempat. Sempet jadi rame juga gara-gara para financial planner kondang pada ngebahas ini.

Buat yang belom tau, asuransi unit link adalah produk asuransi dengan investasi. Di asuransi jenis ini, sebagian premi kamu akan diinvestasikan oleh pihak asuransi ke dalam bentuk saham. Tujuannya, supaya bisa dapet keuntungan.

Dalam proposal ilustrasi, biasanya kamu akan diperlihatkan jumlah uang kamu yang berlipat ganda, sebagai hasil investasi ini. Namanya "Nilai Tunai". Inti pesannya adalah: "Uang kamu nggak hilang. Malahan bisa 'untung gede'. Soalnya sekalian investasi."

Well, saya cuma mau highlight:

1. Angka2 itu cuma perkiraan. Belum tentu hasilnya segitu.

2. Kamu gak pernah dikasih tau skema profit-sharingnya gimana. 50-50 atau 70-30 atau 95-5. Kamu cuma tau yang bagian kamu aja. Coba cocokin deh sama laporan bulanannya. Cek sama temen kamu yang sekarang ngambil UL. Bener gak angkanya segitu. Kebanyakan orang lupa dengan apa yang dijanjikan di proposal awal. Dan pas udah telanjur ngambil, mereka juga udah pasrah dapetnya berapa. Belum potong ini potong itu.

3. Kamu gak pernah tau risk-sharingnya gimana. Kalau investasi kamu merugi, gimana sebenernya pembagian kerugiannya. 50-50? 70-30? Atau 95-5? Kamu cuma tau yang bagian kamu aja.

4. Kamu gak punya kontrol terhadap investasi kamu. Ini nih yang menurut saya bikin sulit. Mau kamu ganti penempatan sahamnya gak bisa. Semua udah diatur sama manager di asuransinya. Mau kamu stop juga nggak bisa. Kenapa? Soalnya:

5. Nilai tunai ini sebenarnya untuk nutupin biaya administrasi di awal-awal, dan biaya premi kamu di dekade mendatang. Coba perhatiin deh. Unit link hanya mewajibkan kamu untuk bayar premi 10-15 tahun kan? Padahal proteksinya sampai 99 tahun. Liat baik-baik jumlah uang kamu di bawah 5 tahun. Abis itu 20 tahun mendatang. Liat ada bintang-bintang di situ? Itu artinya uang kamu nggak ada alias HABIS. Yes. Yang sebelum 5 tahun habis untuk biaya administrasi. Yang 20 tahun lagi habis untuk nutupin premi kamu (yang kamu bayarnya cuma 10 tahun doang itu).  Gak sebanding dengan yang udah kamu keluarkan kan?

6.  Biasanya juga, produk yang punya "Nilai Tunai" ini preminya muahal gak kira-kira. Bisa 3 kalinya yang standalone non-UL. Padahal benefitnya sama, atau malah lebih kecil. Satu, gak value for money. Dua, uangnya bisa kamu alokasiin buat yang lain. Liburan, misalnya. Atau kamu bisa ambil asuransi kesehatan plus asuransi jiwa sekeluarga. Beneran! Cari yang standalone non-UL. Bandingkan tabel ini dan tabel ini deh untuk liat seberapa mahalnya. Bandingkan benefitnya juga ya. Nanti baru nyadar deh.


Tanya: Ini seolah-olah produknya jelek banget ya. Trus buat apa dong diciptain ini produk?
Sebenernya ada, sih, kegunaan unit link. Antara lain untuk me-maintain kekayaan. Kekayaan siapa dan gimana caranya? Hmmm, saya pernah dibilangin sama temen saya yang financial planner, trus abis itu saya lupa! Mungkin kalo ada yang bisa ngingetin, silakan share ya :)

Apapun pilihan kamu, pastikan itu yang terbaik buat kamu :)

Foto: http://moneypro.in/unit.gif

Wednesday, September 3, 2014

Review Asuransi Kesehatan Cashless (Sistem Kartu)


|  Insurance is a gamble.
                                                The Balance


Dear temen-temen,

Terima kasih banyak ya sudah berkunjung ke sini :)

Saya hanya ingin memberitahu, bahwa, setelah mempelajari, kini saya mantap untuk mengumumkan bahwa saya TIDAK mengambil asuransi apapun.

Alasan paling utama: saya BOSAN. Bosan bikin perbandingan hanya untuk menemukan bahwa akhirnya semua sama saja. Semua cuma permainan. Nanti saya jelasin di bawah. Ketebak banget lah pokoknya.

Tadinya saya bahkan udah buat 2 review lagi. Yang satu ngebandingin tipe asuransi yang semua dibayar sesuai tagihan, dan yang kedua untuk tipe santunan/non-kartu. Hampir-hampir saya post.

Alasan kedua, saya MALAS keluarin uang segitu banyak. Mahal. Not worthy.

Alasan ketiga: ASURANSI ITU HARAM.

Tadinya saya juga gak percaya. Masa sih niat baik untuk berjaga-jaga dibilang haram? Tapi akhirnya, setelah
- semua ulama meyakinkan saya bahwa asuransi memang haram
- ngeliat sendiri, dan
- alhamdulillah ngalamin sendiri rasanya dikasih proteksi dan berkah yang..... Beyond words... Tanpa asuransi apapun...

Saya semakin yakin dan mantap.

Ini ringkasan kenapa asuransi haram. Gak hanya ulama Indonesia aja, lho, yang ngomong. Ulama luar juga. Semua sepakat haram.

Asuransi mengandung unsur:

  1. Judi
  2. Gharar / gak jelas
  3. Riba 
  4. Zhalim
  5. Batil


JUDI

Asuransi memiliki risiko (1) pembayaran atas sesuatu yang belum terjadi, (2) rugi tanpa alasan, dan (3) meraup untung tanpa usaha.

Kita bahas per poin ya. Satu: Pembayaran atas sesuatu yang belum terjadi. Misalnya gini. Dalam masa pertanggungan, kita bisa sakit, bisa juga nggak. Ini kan spekulasi banget. Dan salah satu pihak pasti ada yang rugi. Persis judi beneran.

Dua: rugi tanpa alasan. Kalo kita sehat, kita rugi. Udah bayar premi banyak. Ini namanya risiko rugi tanpa alasan. Sebaliknya, kalo kita sakit, perusahaan asuransi yang rugi. Karena harus ngeluarin uang lebih besar dari yang kita bayar. Tiga: perusahaan asuransi meraup laba tanpa pake kerja kalo kita gak sakit. Atau, kita yang meraup laba tanpa pake kerja kalo kita sakit dan dibayarin melebihi premi.

Ini semua sifat-sifat judi. Dan judi itu haram. Semua poin ini gak ada yang adil dua-duanya.


GHARAR

Artinya gak jelas. Satu, dari sisi waktu. Kapan terjadinya? Dua, kejadian yang diklaimkan. Derajat sakit/celakanya yang kayak apa? Ringan, parah, atau meninggal? Tiga, klaim yang didapat. Ini juga bergantung dari poin dua, karena tergantung kejadian. Kalo parah, ya lebih banyak daripada yang ringan.

Ketidakjelasan klaim juga tercermin dari jumlah manfaat klaim yang didapat nasabah seringkali tak sesuai dengan yang dijanjikan.

Transaksi dalam Islam itu harus jelas dan transparan semua. Barangnya, jumlahnya, kualitasnya, lokasinya, cara pembayarannya, pihak-pihaknya, ketentuannya, SEMUA harus jelas. Ada satu aja yang gak jelas, gak boleh.

Transaksi gak jelas (gharar) itu haram.


RIBA

Ini yang paling berat dosanya.

Ada 2 jenis riba. Pertama, riba fadhl. Barang ditukar dengan barang yang sama, tapi jumlahnya lebih banyak. Dalam hal asuransi, "barang" yang ditukar ini adalah uang. Riba jenis ini adalah uang yang DITERIMA NASABAH jika klaim yang didapat lebih besar dari seluruh premi yang dibayar.

Misal sudah dua tahun ikut dan bayar premi 6 juta. Pas kecelakaan, total tagihan rumah sakit dibayarkan 10 juta. Nah yang 4 juta itu riba.

Singkatnya, nuker duit pake duit. Pembeli (nasabah) membeli dengan uang (berbentuk premi), untuk mendapatkan uang yang lebih besar (berupa pembayaran klaim dari perusahaan asuransi).

Riba kedua adalah riba nasi'ah. Sebenernya riba nasi'ah ini secara historis artinya pembebanan bunga karena si peminjam telat bayar. Ini yang jelas disebutkan dalam Quran. Jadi intinya karena ada penundaan pembayaran. Nah, sama kayak di asuransi. Nasabah dikasih uangnya nanti, kan, kalo udah kejadian. Bukan langsung saat bayar premi. Delay waktu ini yang membuatnya jadi riba nasi'ah.

Selain itu, premi-premi asuransi pasti akan diputar untuk mendapatkan bunga. Ini dobel riba nasi'ah-nya.

Sekedar info. Riba yang paling ringan aja dosanya sama kayak (maaf saya juga gak suka tapi saya harus tulis karena setara hukumnya).... Ah ga jadi saya tulis deh... Tonton aja nih video singkat 6 menit yang cakep banget bikinnya. Dari situ kita akan tau, bahwa riba saja sudah cukup jadi alasan kuat.

Riba gak cuma di Islam doang. Di agama Kristen banyak, bahkan Hindu dan Buddha pun ada.


ZHALIM DAN BATHIL

Zhalim artinya gak adil, sewenang-wenang, salah. Batil artinya salah. (Yang bisa bahasa Arab mohon koreksi.)

Nguras duit secara 'pintar'. Banyak banget cara supaya uang kita keluar. Dan saat klaim, nasabah tak pernah bisa membela dirinya.

Coba inget-inget deh. Jika kita sakit, perusahaan asuransi kan kena risiko pembayaran. Makanya mereka akan berusaha sekuat-kuatnya supaya pembayaran klaim sulit, atau dikurang-kurangi jumlahnya, dengan berbagai syarat dan ketentuan, ya kan?

Betapa banyak kasus, kita pasti udah sering denger. Proses klaim sulit. Pas bisa klaim, jumlahnya gak sesuai. Mau ambil 'tabungan' gak bisa. Pas bisa, banyak dipotong. Apa-apaan sih ini?

Unit link, selama 5 tahun sebagian besar premi yang kita bayar akan menguap untuk biaya akuisisi, administrasi, dan pengelolaan investasi. Kita gak boleh ambil (padahal katanya nabung). Mesti sampai tahun tertentu. Dan kalo sudah mencapai tahun itu mau diambil, nanti kena biaya lagi.

Konvensional: premi hangus.

Penguapan premi demi beragam biaya dan main hangus-hangusan itu cara yang batil, lho. Rugi di nasabah. Ngambil uang pihak lain tuh gak boleh. Yang bener, di Islam itu semua pihak harus setara. Untung dibagi hasil, rugi juga ditanggung bareng.

Premi gak hangus? Memang ada, tapi mahalnya ampun-ampun. Rugi.

Lalu klaim gak sesuai. Teman saya di Dharmais udah jadi nasabah asuransi kesehatan XYZ selama 10 tahun lebih. Suatu hari dia klaim manfaat penyakit kritis kanker sebanyak 20 juta per bulan, sesuai polis. Ternyata, yang dikasih cuma 10 juta. Ini cidera akad namanya. Khianat.

Asuransi mobil, selalu ada biaya pembuatan klaim 300.000. Kalo klaim 5 juta, kita jadi cuma dikasih 4,7 juta. Lagi-lagi gak sesuai.

Terlalu banyak syarat, formula perhitungan yang rumit/sulit dipahami/nyusahin, tidak tepat janji, dan lagi-lagi memaksa kita untuk keluar duit terus tanpa bisa menuntut keadilan.

Sekedar info, makan harta (uang) orang lain dengan cara yang batil (jelek, gak adil) udah diwanti-wanti di An-Nisaa ayat 29.

Masih banyak hukum-hukum Islam lainnya yang dilanggar oleh asuransi (dan produk-produk finansial lain). Tapi, itu pun rasanya sudah lebih dari cukup.



* * *


Dari pengalaman saya, asuransi, kredit, saham-saham di usaha gak jelas/gak syariah, semua membuat kita jadi teruuus menerus berkutat sama angka. Seolah-olah rejeki cuma duit doang.

Asuransi bikin kita lupa sama afterlife (kalo gak boleh saya bilang "akhirat" karena terlalu religius). Saking mikirin yang di dunia, jadi lupa ntar kalo meninggal, kita mau jawab apa di dalam kubur. Yang sekarang aja gak yakin. Apalagi kalo ditambah ambil asuransi dan hutang kredit yang tenornya bertahun-tahun.

Yang di otak kita jadi cuma duit terus. Pusing mikir asuransi, cicilan, duit kurang, hutang sini tambal sana. Gak kelar-kelar.

Keluar deh dari semua itu. Keluar secepat mungkin. Sistem-sistem ini membuat kita makin terlilit hutang dan riba. Hati dan hidup jadi gak tenang.

Solusinya? Nabung aja biasa. Alokasikan dana khusus untuk kesehatan. Atau nabung emas batangan. Perbanyak sedekah. Tahan keinginan (=sesuatu yang, kalo kamu nggak punya, NGGAK akan bikin kamu mati atau sakit secara fisik.)  

Asuransi boleh, tapi yang kayak gini, mirip dagang biasa aja.

Dan inget, kita punya Allah.

Allah jauh lebih berkuasa daripada perusahaan keuangan. Dan mahabenar janji-Nya.

Saya tau ini kedengeran basi. Well, silakan. Tapi kalo tertantang untuk lebih berani, ikutin dan buktiin. Silakan liat sendiri sistem siapa yang basi.

1. Stop yang haram

  • Tutup asuransi. Ganti sama sedekah dan yakin Allah sebaik-baik Penjaga dan Pelindung. Rugi besar? Gak apa-apa. Anggap aja bersihin dari dosa riba. Jangan diterusin preminya. Lagian kebutuhan masih banyak.
  • Lunasi hutang dan cicilan. Jangan percaya hutang produktif. Hutang itu konsekuensinya besar dunia-akhirat. Lunasin. Ambil lagi harga diri kamu sebagai manusia bebas. Baca INI, INI dan INI video singkat untuk solusinya.
  • Tutup reksadana dan saham non-syariah. 
  • Stop following LambTur dan sejenisnya. Ini serius. Kamu mau timbangan dosa kamu nambah di hari kiamat gara-gara orang-orang yang ga ada hubungannya sama kamu? Unfollow sekarang. Jangan mau makan bangkai

2. Perbanyak hal-hal baik

  • Azan langsung wudhu dan shalat. Langsung! Laki ke masjid. Jangan tunda. Kamu udah dipanggil ama Dzat yang megang nyawa kamu.
  • Perbanyak doa. Minta sama Yang Maha Mendengar dan Mengabulkan Doa.
  • Perbanyak sedekah. Di waktu lapang maupun sempit. Percayalah semua diganti berkali-kali lipat. Dan gak hanya dalam bentuk uang. Tapi jauh lebih besar daripada itu. Kesehatan, ketenangan hati, dikasih jodoh yang saling nyokong dalam iman, keluarga rukun dan tenteram, anak-anak nurut gampang diatur salih-salihah, ... Ingatlah bahwa banyak rizki yang tidak kita sadari. Tangan masih bisa ngetik di keyboard? Mata masih bisa melihat? Apakah itu bukan rejeki? Mau dikasih 1 miliar tapi jempol kamu dipotong dua-duanya? 
  • Berbaktilah yang sebaik-baiknya, sebagus-bagusnya pada kedua orangtua. Mereka pintu-pintu surga. Dan pintu rejeki kita. Siap secepatnya saat orang tua manggil nama kita. Layani layaknya abdi ngelayanin raja. Lower your wings of mercy unto them, lingkupilah orangtua dengan perlindungan dan kasih sayang sebagaimana induk burung melebarkan sayapnya untuk melindungi anak-anak mereka. Lembutkan ucapan. Sabar. Jangan malas. Percaya sama saya. Gak akan terasa nyesel sampe kita ngeliat mereka pake kain kafan. 
  • Silaturahmi. Siapa ingin rejeki diperluas, sambunglah tali silaturahmi, sering denger hadits itu, kan? Dan itu amat amat benar. Sering-sering ketemu orang-orang yang kita tau akan nunjukin kita ke jalan Allah. Yang baik-baik. Yang taat-taat. Tinggalin dulu temen yang hobi gosip dan boros di mall. Inget, kamu maunya dapet pahala dan rejeki. Bukan dosa.
  • Bersyukur. Nanti Allah akan cukupin. Yakin.


Satu lagi yang penting. Baca Quran, satu ayat aja sehari. Gak usah satu juz, tapi SATU AYAT aja. Target cukup segini aja. Mau jadi overachiever? Silakan banget! Good! (Emang itu tujuannya, makanya pasang target cukup 1 ayat aja. Secara psikologis, melampaui target akan membuat kita makin bersemangat, kan!)

Baca hadits, satu aja sehari. Kita akan dapet ide-ide untuk menjadi muslim yang lebih baik. Ini salah satu app Android favorit saya.



* * *



Temen-temen, sebagai penutup, saya bukan orang suci. Saya masih banyak dosa. Dan juga masih belajar. Seringkali saya ngerasa malu sama Allah. Udah dikasih banyak banget, padahal masih gini-gini aja.

Semua saya tulis berdasarkan pengalaman. Bahwa janji Allah itu benar. Saya sayang sama temen-temen.

Sebagai sesama muslim, saya ingin temen-temen bisa merasakan dan mengalami sendiri indah dan nikmatnya berada dalam lindungan Allah. Pasti bisa.

Jangan takut. Yakin Allah sayang sama hamba-Nya yang nurut. Yakin bahwa ketenangan hati itu hanya bisa didapat dengan mengingat Allah.

Biarlah postingan asuransi ini tetap terpampang di sini. Supaya yang baca tau bahwa sistem kayak gini udah saya tinggalkan. Dan bahwa hitungan Allah JAUH LEBIH PASTI KEBENARANNYA dan JAUH LEBIH BERLIMPAH.

Terima kasih, temen-temen. Saya selalu mendoakan kebaikan di dunia dan di akhirat untuk temen-temen semua yang udah baca. Aamiin.

Doakan juga ya supaya timbangan dosa saya karena pernah menulis review asuransi ini dihapuskan oleh Allah Ghafururrahiim. Statistiknya sudah hampir 17.000, ditambah postingan lain 21.000. Sungguh angka yang... :'(  Saya gak sanggup mempertanggungjawabkan dosa 38.000 orang di hari kiamat :'(

Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa-illam taghfir lanaa watarhamnaa lanakuunanna min alkhaasiriin.

Terima kasih banyak, ya, temen-temen. Saya sedih sekali.  :'(

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa saya.

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuhu.

Jakarta, 2 April 2017




== UPDATE TAMBAHAN ==



SEPOTONG FAKTA

Beberapa hari lalu saya membaca artikel ulama luar tentang asuransi dalam islam. Tak sengaja saya melihat tulisan di kolom komentar: "Insurance is part of the Dajjal system and is a way to make money on people's fears." Ini mengejutkan banget. Kenapa saya gak pernah kepikiran?

Teman yang pernah ikut seminar Pak TDW, motivator marketing nasional yang pernah ngetren dulu, memberitahu saya bahwa beliau pun mengajarkan, motivator yang paling efektif bagi calon pembeli adalah rasa takut.

Saya jadi ingat. Tahun 2008 saya pernah meriset secara lokal tentang rasa takut ini. Istilahnya fear appeal. Hasilnya, rasa takut merupakan faktor penentu utama sikap (dan tindakan) kita terhadap sesuatu. Konsisten dengan riset-riset sebelumnya.

Dan teori fear appeal terus terbukti sampai saat ini. Artikel ilmiah "Appealing to Fear: A Meta-Analysis of Fear Appeal Effectiveness and Theories" bulan Oktober 2015 di kolom berita American Psychological Association (APA) menunjukkan, hingga kini rasa takut tetap efektif.



"Making money on people's fear" membuat saya penasaran mencari daftar perusahaan asuransi terkaya di dunia. Ini hasilnya dari Wikipedia (dari Forbes Global 2000).



Berkshire Hathaway 210.8 miliar dolar AS. Ada yang tau itu berapa rupiah?


Rp2.808.699.200.000.000, atau DUA RIBU DELAPAN RATUS DELAPAN TRILIUN enam ratus sembilan puluh sembilan miliar dua ratus juta rupiah. Berkshire Hathaway bermarkas di Amerika Serikat. Konglomerasi ini juga selalu ada dalam daftar 10 perusahaan terbesar asuransi di sana.

Berikutnya, AXA 147.5 miliar dolar AS. Mau dihitung rupiahnya?


Rp1,964,995,000,000,000, atau SERIBU SEMBILAN RATUS ENAM PULUH EMPAT TRILIUN sembilan ratus sembilan puluh lima miliar rupiah.

Mungkin ada yang tau APBN kita berapa?



Bahkan pendapatan negara kita aja kalah :')

Keliatan kan, siapa yang untung. Jelas bukan kita para nasabah lah ya :')  Duit kita segini-gini aja kok :')

Mau liat yang di Indonesia? Silakan baca publikasi dari KPMG Indonesia berikut.


Analisisnya gak main-main. Yang nulis orang pinter semua. Klik DI SINI untuk download dan liat sendiri angka-angkanya.

Belum tau KPMG? Itu salah satu dari the Big Four auditor terbesar di dunia, selain Deloitte, EY, dan PwC.

Baiklah, rasanya sudah cukup jelas tentang making money on people's fear. Silakan renungkan masing-masing.


* * * 

Theory of Probability

Selain hal-hal di atas, ada lagi fakta yang makin menguatkan saya bahwa ini semua hanya permainan.

Masih ingat di awal artikel bahwa ini semua adalah judi? Nah. Karena udah jelas bahwa ini semua judi, rasanya gak lengkap kalo gak ngomongin soal "Kemungkinan". "Peluang". Chances. Probability.

Konsep ini sangat penting dalam asuransi. Makanya harus 'diolah' sedemikian rupa.

Saya coba jelasin.

Anggaplah semua serba sempurna. Kemungkinan kita bayar premi adalah 100%. Kemungkinan kita dibayarin kalo sakit juga 100%.

Gambar di bawah ini adalah kondisi ideal di mana kita PASTI SELALU bayar premi dan asuransi PASTI SELALU ngebayarin kalo kita sakit.


Kita yang merah, asuransi yang biru.

Sayangnya, kondisi seperti ini tidak ada. Sementara kita selalu tertib bayar, baik setahun penuh di depan maupun autodebet bulanan, asuransi punya banyak S&K yang kita dipaksa tunduk kepadanya. S&K inilah yang saya sebut sebagai " 'mengolah' kemungkinan", alias manipulating chances.

SATU: "Daftar Penyakit yang Dikecualikan", yang mereka buat sendiri.

Ini adalah daftar penyakit yang tidak akan dicover oleh mereka. Sampai kapanpun.

Gak mungkin cuma 10, pasti lebih, bahkan ada yang sampai 20.

Daftar penyakit ini dibuat berbasis riset statistik longitudinal bertahun-tahun bahwa penyakit-penyakit itu sangat besar biaya pengobatannya, dan SANGAT TINGGI KEMUNGKINANNYA untuk diderita banyak orang. Hampir semua orang punya.

Makanya mereka kecualikan, karena mereka gak mau bayarin. Abis ntar uangnya.

Berikut contoh penyakit yang PASTI ADA dalam daftar pengecualian penyakit di polis kamu:
  1. Batu ginjal.
  2. Hipertensi (darah tinggi) dan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), termasuk stroke dan lain-lain di dalam otak.
  3. Katarak
  4. Sinusitis
  5. Diabetes mellitus

Silakan buka polis kamu. Pasti ada.

Semuanya penyakit umum yang sering kita temui, kan? Udah sering banget kita denger, gak ada yang nggak. Dan memang suatu kewajaran jika terjadi, salah satunya karena faktor pertambahan usia. Ini sakit-sakit yang alamiah.

Kebijakan pengecualian penyakit ini paaaling berperan dalam memperkecil kemungkinan kita untuk dibayar. Peluang kita jadi berkurang jauh.



Kira-kira jadi segitu lah. (Atau malah lebih sedikit sih sebenernya.)

Lihat, banyak kan? Paling nggak seperempatnya. Minimal ya. Tapi feeling saya sih lebih.


DUA:
Penyakit pre-existing, alias kondisi/penyakit yang sudah ada/pernah kita derita.

Ini juga masuk dalam teknik " 'mengolah' kemungkinan", sehingga kondisi/penyakit itu tidak akan dicover selamanya. Padahal justru ini biasanya yang recurrent alias muncul lagi muncul lagi dan sebenernya malah perlu perawatan. Tapi malah gak dibayarin. Selamanya, lagi.

Makin kecil, kan, kemungkinan kita untuk dibayar.




Yahh... Separuhnya aja gak ada. Sementara, kemungkinan kita untuk bayar premi tetap utuh 100%. Ada yang udah bayar untuk setahun full, ada yang autodebet bulanan, triwulanan, semesteran, ya kita tahu sendiri lah.

TIGA:
Batas atau limit besarnya manfaat.

Dalam asuransi ada yang namanya inner limit dan outer limit.

Inner limit, misalnya, kamar sekian, dokter sekian, lab sekian, obat sekian. Alias per item satu-satu. Sedangkan outer limit adalah limit keseluruhan semuanya. Misal, maksimum klaim dibayarkan dalam setahun adalah 1 miliar.

Misalkan kamu punya hipertensi. Lalu saat rawat inap, kamu perlu dokter spesialis konsultan ginjal dan hipertensi, spesialis saraf, dan spesialis ginjal. Yang dibayarin ya cuma satu dokter aja. Selebihnya bayar sendiri. Dan jika biaya rawat kamu pada tahun itu sudah mencapai limit tahunan, ya kamu gak akan dibayar sepeser pun. Gitu.

Biasanya asuransi hanya menggunakan satu jenis limit saja. Tapi, dalam rangka memperkecil lagi kemungkinan kita, kenyataannya sekarang semua asuransi menerapkan kedua limit itu sekaligus.

Peluang kita dibayarin semua secara full sekarang jadi cuma kayak gini.



Makin kecil aja, kan. Aslinya mungkin lebih kecil lagi. Padahal peluang kita bayar premi ke mereka tetap bulat, utuh, dan indah 100% bak bulan purnama. Jelas dan nyata, sepanjang masa (kontrak).

Oke, itu sudah berapa? Tiga, ya. Baru segitu aja udah berkurang 75% kemungkinan kita untuk dibayarin kalo sakit. Belum yang lain-lain.

Kalau kita Google kata "probability" dan klik "Images", akan muncul gambar yang mirip-mirip dengan ini:


Dua puluh lima persen itu "unlikely". Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Bahkan setara (equal) aja nggak sampai. Sementara kita "certain" alias pasti bayar premi.



|  The reality is you probably pay far more into insurance over your life than you ever get out. Just like the casino, the house always wins. And they win big.

This week, news.com.au revealed customers on top hospital cover at insurer HCF were 70 per cent in deficit. That means if they pay in $270 a month they get back just $81. That’s a very bad bet.
                                                                             News.com.au



Gimana.

Ini ada satu lagi.

Kamu tau apa itu underwriting?

Underwriting adalah
(1) proses mengolah data dan statistik riwayat kesehatan kamu
(2) untuk menentukan risiko kesehatan kamu
(3) yang membantu perusahaan asuransi memutuskan akan (gambling untuk) menanggung kamu atau tidak, dan
(4) menentukan besarnya premi yang harus kamu bayar

Secara singkat, situs The Balance menulis, "Underwriting is the process of evaluating the risk of insuring a home, car, driver or individual, such as in the case of life insurance, to determine if it's profitable for the insurance company to take the chance."

Ini bahasa indonesianya : kamu bisa dijadikan obyek judi yang profitable atau nggak.

Sedih ya. Kita dijadikan obyek meraup laba melalui permainan judi yang jelas-jelas tidak menguntungkan, karena kemungkinan kita untuk menang sudah dipotong sana-sini. Rasanya saya pun gak perlu lagi mengutip ayat-ayat-Nya tentang hal ini.


|  Games of chance
The modern mathematics of chance is usually dated to a correspondence between the French mathematicians Pierre de Fermat and Blaise Pascal in 1654. Their inspiration came from a problem about games of chance, proposed by a remarkably philosophical gambler, the chevalier de Méré.
                                                                            Encyclopaedia Britannica



Tinggal kita renungkan lebih dalam.

Ingatlah. Kalau cari proteksi, maka perlindungan paling sempurna hanya dari Allah.

Lakukan perintah-Nya. Jauhi larangan-Nya. Ini nasihat untuk diri saya sendiri juga.

Saya berdoa semoga Allah senantiasa ngebimbing kita semua ke jalan-Nya. Aamiin.








=========================================================
POSTINGAN LAMA MULAI DI BAWAH INI.
INI SISTEM YANG SUDAH SAYA TINGGALKAN.
==========================================================




Buat yang lagi nyari asuransi kesehatan, saya mau share review 5 asuransi kesehatan yang pernah saya survei.
  1. Allianz AlliSya Care
  2. AXA Smart Care Executive
  3. AXA Mandiri Kesehatan Prima
  4. Lippo Health+
  5. Manulife ProHealth
Saya hanya fokus ke sistem cashless (pakai kartu). Supaya saya bisa langsung masuk RS tanpa bayar di depan. Lebih nyaman, kan? :)

Semuanya asuransi kesehatan yang standalone. Untuk asuransi kesehatan sistem cashless yang digabung dengan asuransi jiwa, akan saya posting setelah ini. (InsyaAllah)

Kami keluarga muda dengan satu anak. Jadi preminya ditotal untuk bertiga.

Oh ya. Tulisan ini bakal agak ekstensif. Alias panjang. Kita punya 3 tabel perbandingan.
But it's worth it. Trust me :)

Okay here goes.


Tabel 1. Ringkasan manfaat

Ini adalah besarnya uang (manfaat) asuransi yang akan diberikan jika terjadi apa-apa sama kamu.



Kalau kamu mau beli asuransi, coba deh petakan apa-apa dan berapa aja yang akan kamu dapat dari harga yang kamu bayar. Dengan tabel seperti ini, kamu bisa lebih obyektif. Dan lebih money-savvy. Kamu mau dapat benefit terbesar, kan? :)  Silakan unduh template-nya di sini. Nanti isi sendiri ya. You're welcome :)

Nah. Ini pendapat saya setelah membandingkan semuanya.

Winner AXA Mandiri Kesehatan Prima. Hands down. Semua dibayar sesuai tagihan! Gak perlu repot mikirin limit per item dan printilannya. Limit tahunan juga gede banget sampe 2M. Perawatan radioterapi dan kemoterapi kanker, sama cuci darah pun dicover. Mantep deh. Tapiii mahal :)

Second best AXA Smart Care Executive. Ini juga asik. Semua item dicover hingga 70 juta per ketidakmampuan. (Artinya, kalo kamu dirawat di RS, dokter dicover sampai 70 jt. Obat sampai 70 jt. Lab sampai 70 jt. Operasi sampai 70 jt.) Udah lumayan banget sih. Dan lebih murah daripada AXA MKP :D  Limit tahunan agak kecil, hanya 200 jt.

Third best Allianz Allisya Care. Limit untuk operasinya paling besar setelah AXA MKP dan AXA SCE. Limit tahunan tak terbatas! Plus meng-cover perawat pribadi di rumah.

Decent Lippo Health+. Murah meriah! Semua hal penting sudah ter-cover, meski gak setinggi Allianz. (Eh, malah biaya aneka perawatan yang obat lab dll lebih tinggi dari Allianz tuh.) Untuk tiap event non-bedah maks 36 jt, event bedah 72 jt. Limit per item tahunan tak terbatas. Ini pilihan terjangkau buat orang-orang kayak saya. Yay!

Rock bottom Manulife ProHealth. Lowest benefits. Pricey, too


Tabel 2. Penyakit yang dicover

Kamu perlu tahu dua hal ini dulu sebelum baca tabelnya.
1.     Penyakit (pre-)existing
2.     Penyakit kritis, atau penyakit khusus

Penyakit (pre-)existing adalah
  • Semua penyakit, luka, atau kondisi medis (dalam tubuh kamu yang bikin kamu jadi sakit)
  • yang pernah didiagnosa
  • atau butuh perawatan medis
  • yang sudah menunjukkan gejala yang seharusnya sudah disadari oleh kamu
  • sebelum polis berlaku
  • tanpa memandang telah dilakukan perawatan atau belum
Pendeknya, ini penyakit yang udah pernah, atau sedang ada di tubuh kamu saat ini.

Penyakit kritis atau penyakit khusus adalah
Daftar beberapa penyakit yang emang gak dicover aja sama asuransinya. Ada yang gak dicover selamanya, tapi ada juga yang hanya selama masa tertentu. (Masa ini namanya masa tunggu.)


Kalo ada penyakit di atas yang sedang kamu derita, atau sudah pernah kamu alami, itu akan masuk sebagai pre-existing disease. Kamu harus melewati masa tunggu terlebih dulu supaya bisa dicover sama asuransi. Dan please, please banget. Jangan males nyari penyakit kamu di list yang panjang tadi. Kalo ada istilah yang gak ngerti, langsung gugel. Siapa tau itu penyakit yang tanpa sadar sedang kamu derita.


Misal, "hallux valgus" (no. 15 di Lippo Health+). Itu penyakit di mana jempol kaki  kamu bengkok ke arah telunjuk kaki. Ini bikin tulang di pangkal jempol kaki jadi menonjol keluar. Padahal itu harusnya satu garis lurus. Dan kalo kena sepatu bisa lecet. Biasanya ini dialami cewek-cewek. Penyebabnya: (siap-siap gak terima kenyataan) Pointed shoes. Yes. Sama. Saya juga nggak terima :’(


Masih berpikir itu bentuk normal kaki cewek? Hmm, pikir lagi. Apakah waktu bayi kita dilahirkan dengan jari kaki kayak gitu? Coba visualisasikan deh. Ya kan? Ya kan? Ya kan!

Gimana? Sukses kaaan bikin kamu langsung parno ngecek derajat kemiringan jempol kaki sendiri.

Jangan kuatir. Mulai sekarang, pake alas kaki yang lega-an ya. Masih bisa sembuh sendiri kok kalo belom parah-parah amat. Cek ini aja biar agak tenang dikit.

Okeee stop liatin jempol kaki. Balik lagi ke asuransi ya :) Untuk section ini:

Winner AXA Mandiri Kesehatan Prima. Yesss dia lagi :D Ini emang impian saya banget, sih. Semua penyakit pre-existing (yang pernah kita derita sebelumnya) dicover setelah 3 tahun. Tanpa kecuali. Bahkan sampe detik ini saya masih separuh gak percaya ada program kayak gini. Haha. Tapiii ini semua baru di atas kertas. Semoga pas klaimnya juga bener dan gampang, ya.

Second best Allianz Allisya Care. Penyakit pre-existing masih ada kemungkinan dicover, selama gak masuk pengecualian permanen. Yang penting jujur di awal. (Tip: coba tanya marketingnya, apakah pre-existing akan bikin premi naik tahun depan. Soalnya, risiko kesehatan kamu meningkat. Kalo preminya gak naik, itu bagus.)

Third best AXA Smart Care Executive. Dari awal udah jelas bilang kalo pre-existing gak dicover. Ever. Dari segi harga, ini ada untungnya. Premi tahun depan gak akan naik tiba-tiba. Semua harga udah fixed. Tapi dari segi coverage, ini gak cocok untuk kamu yang punya penyakit pre-existing. Sampe kiamat gak akan dicover. Untuk yang gak punya pre-existing, atau yang merasa pre-existingnya masih tolerable di kantong (panu, misalnya) silakan ambil ini.

Decent Lippo Health+. Pre-existing masih dicover setelah 9 bulan. Ini mirip sama Allianz. Coba tanya marketing apakah pre-existing akan bikin premi naik tahun depan. Kalo gak naik, sip deh. (Report balik ya biar info di sini bisa saya update :)

Rock bottom Manulife ProHealth. Liat perbandingan harga sama benefit aja udah demotivasi. Sebenernya opsi ini sudah langsung saya coret setelah review Tabel 1 tadi. Gak ngerti kenapa mahal banget padahal benefitnya sedikit.


Tabel 3 –Masa pemulihan benefit dan double claim

Ini tabel terakhir. (Akhirnya!)

Masa pemulihan benefit adalah waktu yang diperlukan supaya asuransi kamu bisa dipake lagi. Ini adalah masa tunggu yang diterapkan pihak asuransi setelah kamu dirawat di RS, atau kalau kamu telat bayar premi.

Double claim berguna buat kamu yang udah punya asuransi lain, tapi gak mencukupi. Kamu bisa nutupin selisihnya dari situ.



Untuk bagian ini, jujur agak kurang bisa obyektif nih. Karena saya belum konfirmasi apapun dengan marketing AXA SCE dan Allianz. Oh ya, Manulife juga. Tapi untuk section ini:

Winner AXA Mandiri Kesehatan Prima. Need I say more?
Second best Lippo Health+. Bisa double claim. Fair dengan sistem koordinasi manfaat. Masa pemulihan benefit cukup cepat.
Third best and Decent seimbang untuk AXA Smart Care Executive dan Allianz Allisya Care.
Rock bottom Manulife. Zzz.



VERDICT

Ultimate winner: AXA Mandiri Kesehatan Prima. Kalo dananya ada, silakan. This is IT.
Co- Ultimate winner: AXA Smart Care Executive. Hanya sedikit di bawah AXA MKP dengan harga jauh lebih murah. Almost equally great as well.
Friendly fit: Lippo Health+. Wide coverage. Nice price.

!!! Ini review pribadi dan subyektif. Kebutuhan tiap orang beda-beda. Apa yang cocok bagi saya, belum tentu cocok bagi kamu. Jangan lupa untuk teliti membaca setiap butir pasal di polis asuransi yang kamu minati. Seiring waktu, isinya bisa jadi sangat berbeda dengan kondisi ketika saya me-review ini.!!!

Semoga membantu ya!

InsyaAllah nanti saya posting lagi tentang tips memilih asuransi.

Makasiiiih :)

***UPDATE 11 FEBRUARI 2015***
Info lebih lengkap AXA MKP ada di postingan ini.
Ada daftar premi dan opsi pembayaran, prosedur klaim, dokumen klaim, timeline penyakit pre-existing, dan kartu peserta.

***UPDATE 12 FEBRUARI 2015***
Info lebih lengkap Lippo HealthPlus+ termasuk premi ada di postingan ini.
Info lengkap AXA Smart Care Executive ada di http://www.axa-insurance.co.id/90/en/health-insurance/personal-health/smartcare-executive Ada 11 plan. Untuk tau preminya, klik "Premium".

***UPDATE 25 FEBRUARI 2015***
Baca juga: Review Asuransi Kesehatan untuk Orang Tua dan Lansia

Popular Posts